(Redaksi)
MINAHASA– Puluhan miliar anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pinjaman Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa untuk instalasi sarana air bersih terkesan mubasir, dan sebagian dana tersebut diduga masuk kantong pejabat.
Pasalnya, dana sebesar 20 miliar tersebut merupakan uang pinjaman untuk menaikan perekonomian, namun kenyataannya dilapangan tidak seperti yang diharapkan. seperti pembuatan instalasi air di sejumlah kecamatan yang sudah menelan anggaran besar, namun masyarakat tidak bisa merasakan sarana air bersih tersebut.
“Katanya air bersih akan masuk dan masyarakat tidak akan kesulitan mendapatkat air bersih, namun kenyataannya air bersih tersebut tidak kunjung ada,” ujar Ramly Poluan salah satu warga Kawangkoan
Hal yang sama diungkapkan Varly Pandean warga langowan, dirinya menyesalkan akan pembangunan sarana air bersih yang dibuat oleh Pemkab Minahasa, yang sampai saat ini masyarakat tidak bisa menyuplai air bersih di sejumlah desa di kecamatan Langowan
“Sudah setahun dikerjakan, katanya akan ada layanan air bersih karena instalasi sudah ditambah, tapi pada kenyataannya sampai saat ini belum ada air bersih,” jelasnya.
Ia menduga dana PEN tersebut hanya akal akalan Pemerintah, lantaran motif untuk kejahteraan masyarakat, namun terkesan hanya dihamburkan begitu saja.
“Sepertinya ada proyek yang bisa meraup pundi pundi seleri untuk mereka yang berkepentingan, namun mengesampingkan kepentingan orang banyak,” tambahnya.
“Kan dana tersebut mesti dikembalikan, itu hanya sebagai pinjamnan, dan dengan tidak berfungsinya proyek air bersih tersebut berarti masyarakat yang akan disusahkan lagi, karena harus mengembalikan dana tersebut melalui semua pendapatan daerah,” pungkas dia.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Minahasa mengakui, jika dana PEN yang diperuntuhkan untuk sarana air bersih sudah digunakan untuk pekerjaan instalasi, dan sudah rampung pada akhir tahun 2022. Namun untuk aliran air masih terkendala daya listrik.
“Kemungkinan daya listrik belum mampu menekan debet air, tetapi yang pasti kita sudah lakukan running setiap instalasi yang baru dipasang, hanya saja optimalisasi aliran air masih terkendala daya listrik,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) kabupaten Minahasa Daudson Rombon dikonfirmasi belum lama ini.
Dikatakannya, dana PEN yang diperuntukan sebanyak 10 paket instalasi di kecamatan Tondano raya, Remboken, Langowan,Tombariri, Tombari Timur, Eris, dan kecamatan Kawangkoan telah terpasang.
“Kalau bilang mubazir sebenarnya tidak, mudah-mudahan tahun ini akan dianggarkan untuk penambahan daya, agar aliran air tersebut akan segera tersuplai ke pemukiman warga,” kuncinya.
Diketahui dana PEN merupakan pinjaman dari PT Sarana Multi Infratruktur (SMI) kepada pemerintah daerah (pemda). Dari 89 miliar dana pinjaman, 69 miliar yang diperuntuhkan pada peningkatan infrastruktur, sedangkan 20 miliar untuk peningkatan sarana air bersih yang diharapkan dapat mendorong peningkatan sosial ekonomi bagi masyarakat.