Bitung, SatuUntukSemua.id- Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara (Sulut), bekerja sama dengan Pengadaian Kantor Wilayah (Kanwil) V Kota Manado, menggelar bina cinta alam. Kegiatan ini digelar di Taman Wisata Alam (TWA) Batu Putih, Kota Bitung, bertajuk: Kemah Cinta Alam, Senin (14/10).
Kegiatan ini diikuti puluhan peserta dari berbagai Komunitas Pecinta Alam (KPA), Komunitas Pencinta Lingkungan (KPL), para Mahasiswa Pecinta Alam dan Siswa SMA sederajat.
Kepala Balai KSDA Sulut Askhari Dg. Masikki menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada anak muda tentang kepedulian terhadap lingkungan. Bagaimana peran anak muda dalam kelestarian lingkungan.
“Kegiatan konservasi alam ini, merupakan kegiatan yang positif dengan memberikan edukasi kepada para anak muda, untuk bagaimana menjaga dan melestarikan alam sebagai tempat tinggal manusia. Menjaga alam merupakan salah satu upaya penting. Alam yang rusak pastinya akan membawa dampak yang buruk bagi manusia. Sehingga pelestarian alam menjadi hal yang wajib,” jelas Kepala BKSDA Sulut.

Para peserta mengikuti berbagai materi, seperti pengenalan taman wisata, satwa liar serta satwa yang dilindungi. Keanekaragaman hayati, hingga praktek observasi satwa burung yang ada di TWA Batu Putih Kota Bitung.
Para peserta juga diberikan kesempatan untuk mempresentasikan hasil observasi hasil kerja peserta di lapangan.
Dalam kegiatan ini, juga dilakukan penanaman seribu pohon Mahoni dan Pohon Cempaka di kawasan TWA Batu Putih Kota Bitung.
Kepala Pegadaian Kanwil V Manado, yang diwakili Deputi Bisnis Area Manado II, Barmo Wahyudiono mengatakan, pihak Pegadaian menjadi satu instansi yang akan terus mendukung program masyarakat dalam upaya pelestarian alam.
“Harapan kami, kegiatan peduli lingkungan seperti penanaman pohon dapat, mengurangi jejak karbon, memulihkan ekosistem, memberikan dampak jangka panjang bagi pelestarian alam, mendorong lebih banyak pihak untuk terlibat aktif dalam menjaga lingkungan,” harapnya.
Pada kesempatan ini, pihak Pegadaian juga memberikan literasi kepada kaum muda terkait tabungan emas untuk masa depan mereka.
Kegiatan ini ditutup dengan pentas seni, dengan menampilkan karya puisi dan pentas lagu yang bertemakan; Cinta Alam Indonesia. (“)