BOLSEL, SatuUntukSemua.ID – Menyusul adanya pemberitaan dari salah satu media online yang menuding bahwa Revan Saputra Bangsawan (RSB), terlibat melakukan aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Ijin (PETI), yang berlokasi di Desa Tobayagan, Kecamatan Pinolosian Tengah, Kabupaten. Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Sulawesi Utara (Sulut), akhirnya di bantah oleh pihak keluarga RSB.
Pada awak media, Frengky Nento salah satu keluarga Revan mengatakan, bahwa selama ini yang bersangkutan tidak pernah terlibat melakukan aktifitas PETI di wilayah Desa Tobayagan seperti yang di beritakan salah satu media online.
“Kaka saya tidak pernah terlibat dalam melakukan aktivitas PETI di lokasi manapun, jangankan di Desa Tobayagan, di wilayah Bolaang Mongondow Raya (BMR) kaka saya tidak pernah melakukan aktivitas tambang ilegal,” bantah frenky.
Dirinya menambahkan bahwa saat ini Revan justru berupaya untuk mendampingi masyarakat terutama dalam memperjuangkan koperasi bagi penambang yang ada di BMR agar tidak melakukan aktifitas secara ilegal
“Beberapa hari lalu saya sudah melakukan pertemuan dengan masyarakat agar membentuk koperasi untuk pertambangan supaya masyarakat bisa bekerja dengan leluasa dan manajemen yang teratur bukan dengan cara ilegal” jelas Frengky.
Apalagi saat ini Gubernur Sulut Yulius Selvanus Komaling nantinya akan mengambil kebijakan dengan payung hukum yang mengatur Pertambangan Di Sulawesi Utara.
“Hal ini akan memberi ruang kepada masyarakat mengelola pertambangan rakyat sesuai regulasi, agar keamanan dan kenyamanan berusaha di kawasan pertambangan benar-benar memiliki legalitas bagi penambang rakyat,” ujar Frenky.
Diketahui bersama bahwa sebelumnya Gubernur Sulut telah menyatakan tambang rakyat akan dikembalikan kepada masyarakat. tambang yang berafiliasi pada organisasi pertambangan rakyat sehingga dengan memiliki koperasi pertambangan rakyat bisa sejahtera. (***)
