Gysje Pontororing, Kabid P2P Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara.
Manado,SatuUntuSemua.ID-Belakangan ini marak terdengar penyakit rabies yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia. dari data Kementerian Kesehatan RI tahun 2023 kemarin, ada sebanyak 31.113 kasus terkait dengan penularan rabies di Indonesia. 95 persen kasus rabies tersebut akibat gigitan anjing.
Penyakit rabies atau yang lebih dikenal dengan penyakit “Anjing Gila”, merupakan penyakit infeksi virus yang menyerang otak dan sistem saraf. tingkat kematian akibat rabies hampir mencapai 100 persen jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit atau P2P Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menjelaskan, penyakit rabies adalah penyakit yang fatal apabila berhasil menjangkit manusia.
“Jika ada pasien yang terkena penyakit ini, resiko kematiannya jika tidak ditangani dengan tepat, hampir mencapai 100 persen,” Kata Gysje Pontororing, Kabid P2P Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara.
Dirinya menjelaskan, beruntung ditahun ini angka kasus rabies di Sulut, menurun.
“Dibandingkan dengan angka kemarin, untuk di tahun ini ada penurunan angka kasus rabies. semenjak bulan Januari sampai bulan Juli 2024, baru satu kasus kematian akibat rabies. Sementara pada tahun 2023 kemarin, angka penyakit rabies di Sulut sangat tinggi. terdata sepanjang bulan Januari sampai bulan Juli 2023, sudah ada 14 kasus rabies. sementara total dari januari sampai desember 2023 ada sebanyak 18 orang menderita rabies dan 18 orang tersebut dinyatakan meninggal dunia,” Tambah Pontororing.
Pemerintah pun menghimbau, bagi masyarakat yang mempunyai hewan peliharaan seperti anjing diminta agar hewan peliharaannya wajib diberi vaksin rabies. jika ada masyarakat yang digigit oleh anjing agar secepatnya melakukan pengobatan mandiri dengan membersihkan luka gigitannya baik mengunakan sabun atau alcohol dan kemudian langsung ke puskesmas atau rumah sakit terdekat agar mendapatkan perawatan lebih lanjut. (Tim)