SATUUNTUKSEMUA.ID
TONDANO– Seorang pasien peserta Program Rujuk Balik (PRB) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan bernama Royke Sonny Mamahit (58), mengakui betapa pentingnya penanganan serius terhadap hipertensi.
Selain masalah tekanan darah tinggi, dia juga dihadapkan pada penyakit kronis lainnya yaitu penyakit jantung, asam urat dan kolesterol tinggi secara bersamaan.
Kondisi kesehatannya yang kompleks membuatnya mengambil langkah-langkah konkret untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Royke merupakan peserta JKN segmen Pegawai Negeri Sipil (PNS) Daerah, dirinya menceritakan awal mula menjadi peserta PRB BPJS Kesehatan, ketika itu dia merasakan gejala yang mengkhawatirkan.
“Awalnya saya mengalami gejala nyeri di bagian dada sebelah kiri, kram di tangan, dan rasa sakit di bagian punggung sebelah kiri. Karena rasa sakit yang tidak tertahankan, akhirnya saya memutuskan untuk mencari pertolongan medis di Puskesmas Remboken,” ungkap Royke di Tondano, Kamis (28/12/23).
Setiba di puskesmas, Royke secara rinci menceritakan semua keluhan kesehatannya kepada dokter.
Berdasarkan pemeriksaan dan evaluasi yang dilakukan, dokter kemudian memberikan rujukan untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut di rumah sakit terdekat.
“Setelah mendapatkan rujukan dari puskesmas, saya segera menuju rumah sakit dan menjalani serangkaian pemeriksaan lanjutan, mulai dari tes laboratorium hingga Elektrokardiogram (EKG).
Saya sangat terkejut karena hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa saya didiagnosa menderita beberapa penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, hipertensi, kolesterol tinggi, dan asam urat,” ujar Royke.
Sejak menderita penyakit kronis, Royke menjalani perawatan rutin dengen mengonsumsi obat penyakit jantung dan hipertensi, olahraga teratur, dan menjaga pola makan.
Ia juga mendapatkan pemantauan langsung dari dokter di Puskesmas Remboken dan diajarkan untuk mengikuti kegiatan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) BPJS Kesehatan seperti senam dan edukasi, untuk membantu mengendalikan kondisinya.
“Saya merasa nyaman saat melakukan pemeriksaan di Puskesmas Remboken. Mulai dari tenaga administrasi, perawat, hingga dokter yang melayani, semuanya ramah, professional dan proaktif. Ini penting, terutama bagi orang yang sedang sakit,” jelas Royke.
Royke melanjutkan bahwa kesehatannya semakin membaik berkat pengobatan rutin di fasilitas kesehatan. Bahkan, gejala nyeri dan tekanan darahnya yang sebelumnya tidak terkontrol kini kembali normal secara perlahan.
Dirinya juga mengungkapkan pelayanan PRB kini semakin mudah, pasien tidak dipersulit untuk mendapatkan obat kronis.
“Sebelumnya saya harus ke ibu kota kabupaten dengan jarak kurang lebih 15-20 KM untuk mendapatkan obat kronis di Apotek PRB, namun sekarang pengambilan obat sudah difasilitasi oleh Puskesmas, dokter di Puskesmas pun sangat membantu, biasanya dokter akan menelepon saya ketika obatnya sudah bisa diambil,” ujar Royke.
Perubahan ini menunjukkan adanya upaya nyata untuk meningkatkan aksesibilitas layanan kesehatan bagi peserta PRB.
Pemindahan lokasi pengambilan obat ke Puskesmas tidak hanya mengurangi beban perjalanan bagi dirinya, tetapi juga menciptakan pelayanan yang lebih efisien dan nyaman.
Royke memberikan apresiasi terhadap perbaikan ini, keterlibatan dokter Puskesmas yang proaktif dalam memastikan pasien menerima obat dengan tepat waktu.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada BPJS Kesehatan atas program rujuk balik yang sudah berjalan sangat baik, semoga kualitas pelayanan di fasilitas kesehatan tetap dijaga dan selalu ada perbaikan kedepannya,” tutup Royke.
Dengan menjadi bagian dari Program Rujuk Balik (PRB) BPJS Kesehatan, Royke dapat mengakses layanan kesehatan yang dibutuhkannya dengan lebih mudah. Dengan kesadaran akan pentingnya penanganan dini terhadap masalah kesehatan, Royke menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk proaktif dalam menjaga kesehatan mereka.
Semoga kisahnya dapat memberikan motivasi kepada masyarakat untuk mengutamakan kesehatan dan mengambil langkah-langkah preventif untuk mencegah masalah kesehatan serius di masa depan.