TONDANO– Manfaat dari Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dirasakan ole Sarlintje Kaligis.
Peserta JKN berusia 57 tahun asal Desa Suluan Kecamatan Tombulu Kabupaten Minahasa ini mengaku telah memberikan manfaat program ini dalam menangani penyakit asma yang dideritanya.
Sarlintje Kaligi yang kerap disapa Lintje mengaku telah merasakan manfaat program ini dalam menangani penyakit asma yang dideritanya.
Kondisinya yang sudah tidak lagi muda seringkali ia merasakan sakit dibagian tubuh salah satunya gejala asma secara tiba-tiba.
Namun berkat kehadiran Program JKN, ia merasa terbantu dan tertolong untuk mendapatkan pengobatan yang dibutuhkan.
Asma yang telah lama menghantuinya membuat Lintje rutin mengakses layanan kesehatan, bahkan dirinya harus menjalani rawat inap di rumah sakit ketika kondisi kesehatannya memburuk.
Untungnya, kehadiran Program JKN memberikan jaminan kesehatan bagi dirinya, sehingga ia menjalani pengobatan tanpa harus memikirkan biaya perawatan yang mungkin dapat membebani keluarganya secara finansial.
“Sudah lama saya menderita penyakit asma, jadi sering berobat. Puji Tuhan saya dapat kartu JKN ini dari pemerintah, kalau penyakit kambuh bisa berobat tanpa memikirkan biaya. Dari awal ada BPJS Kesehatan sudah dapat JKN ini dari pemerintah,” ungkap Lintje di Tondano, Kamis (30/11/23).
Lintje sendiri menceritakan sering memakai JKN untuk berobat, bahkan dirinya terdaftar sebagai peserta Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Pronalis) di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) terdaftar yaitu Puskesmas Tombulu.
“Ketika saya sakit, biasanya keluarga membawa saya untuk periksa ke Puskesmas Tombulu dan sudah beberapa kali juga saya di rawat di Rumah Sakit Sam Ratulangi Tondano karena mengalami gejala asma yang parah seperti nyeri di bagian dada dan sulit untuk bernafas,” ujar Lintje.
Meskipun sebagai peserta JKN segmen PBI, Lintje mengaku bahwa pelayanan yang diterima sangat ramah, tanpa adanya diskriminasi antara peserta PBI dengan pasien umum.
Ia menyimpulkan bahwa pelayanan kesehatan yang diberikan oleh fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan sangat memuaskan.
“Pelayanannya sangat baik, tidak dibedakan sama sekali. Saya bersyukur memiliki kartu JKN dari pemerintah, saya tidak perlu bayar iuran setiap bulannya tapi mendapatkan pelayanan kesehatan yang memuaskan,” ungkap Lintje.
Di jaman sekarang yang serba mahal, Lintje menyampaikan pentingnya memiliki kartu JKN, sebagai suatu kebutuhan yang membatu menjamin kesehatan. Meskipun tak seorang pun menginginkan dirinya sakit, keberadaan JKN memberikan kepastian bahwa ketika sakit tiba-tiba menyerang, mereka dapat segera mendapatkan perawatan tanpa harus mengkhawatirkan masalah biaya.
“Program JKN itu sangat penting, torang (kita – red) tidak bisa memprediksi kapan sakit datang, tapi jika torang (kita – red) punya JKN, torang (kita – red) bisa langsung mendapatkan pelayanan di puskesmas atau rumah sakit tanpa perlu khawatir tentang biaya,” ucap Lintje dengan tegas.
Ia juga mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Pemerintah dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang telah membantu menjamin pembiayaan layanan kesehatan bagi dirinya dan keluarganya.
Lintje berharap bahwa Program JKN dapat terus berlanjut untuk memberikan perlindungan kesehatan kepada seluruh masyarakat yang membutuhkannya.
“Saya tidak bisa berkata-kata lain, saya hanya bisa mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan BPJS Kesehatan,” jelas Lintje.
Ia menambahkan harapannya agar Program JKN tetap berkelanjutan, bukan karena mengharapkan orang jatuh sakit, melainkan agar setiap individu yang membutuhkan layanan kesehatan dapat diakomodasi tanpa beban biaya yang berlebihan karena BPJS Kesehatan sistemnya gotong royong membantu sesama.
“Harapan saya adalah agar Program JKN dapat terus berlanjut. Kita tidak menginginkan orang sakit, melainkan agar setiap orang yang membutuhkan layanan kesehatan dapat terlayani tanpa memikirkan biaya yang mahal,” pungkas Lintje. *