Gerdal Dampak Elnino, HKTI Minahasa Demonstrasi Penyiraman Lahan Sawah

(Imanuel Kaloh/SATUUNTUKSEMUA.ID)

KAKAS– Fenomena Elnino atau kemarau panjang, memberi dampak signifikan bagi para petani khususnya di Minahasa, puluhan hektar lahan sawah di kecamatan Kakas Kabupaten Minahasa minim produksi.

Stefen Sumanti, salah satu petani mengakui, minimnya produktifitas pertanian dikarenakan kurangnya ketersedian aliran air di lahan. Akibatnya petani merugi hingga ratusan juta rupiah.

“Dampak Elnino ini tentu sangatlah berpengaruh, apalagi penghasilan petani justru merosot,” kata Sumanti.

Menyikapinya, Himpunan Kerukunan Tani (HKTI) melakukan demonstrasi penyiraman lahan di persawahan Desa Touliang Kakas, lewat demontrasi penyiraman lahan sawah/kering dengan memanfaatkan pompa air yang telah dibagikan kepada kelompok tani.

Penyiraman ditandai melalui Gerakan Pengendalian (GERDAL) dampak Elnino di Minahasa, bekerjasama organisasi BMRD, Selasa (24/10/23).

“Gerdal dampak Elnino ini, dilakukan sebagai upaya khusus guna menjaga produksi pangan di kabupaten Minahasa,” kata Ketua HKTI Minahasa Robby Dondokambey didampingi Sekertaris Tito Manopo.

Dikatakan, HKTI sebagai wadah yang berkaitan erat dengan pertanian tentunya melihat, dampak Elnino yang berpengaruh sangat luar biasa bagi petani.

Untuk itu HKTI kemudian memfasilitasi, penanganan antisipasi dalam rangka pengendalian dan dampak Elnino tersebut.

“Sudah menjadi tugas kami memonitor, setiap kegiatan dan aktifitas pertanian, guna menjaga peoduktifitas pangan di Kabupaten Minahasa,” terang RD sapaan akrabnya.

Tak bisa dipungkiri lanjut dia, sampai kapan kemarau yang berimbas kekeringan lahan ini terjadi. Namun pihaknya mengajak para petani untuk memperhatikan pola tanam pertanian, sebagai salah satu upaya untuk mencegah gagal panen.

“Dengan kondisi ini, kami berharap para petani, untuk ikut membantu Pemerintah dalam hal penanganan dampak Elnino,” kuncinya.

Pada Kesempatan itu, RD lewat HKTI memberikan sumbangsi lewat pengajuan propasal bantuan bagi para petani.

Turut hadir, penasehat BMRD Chres Mingkid, Pemerintah Desa, Staff Khusus, dan sejumlah kelompok tani.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *