Minsel, SatuUntukSemua.ID – PT Kelapa Jaya Lestari (KJL) yang berlokasi di Desa Kapitu, Kecamatan Amurang Barat, Kabupaten Minahasa Selatan, terus melakukan upaya pembenahan setelah mendapat sorotan dari DPRD Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Minahasa Selatan, terkait dengan pengelolahan limbah perusahaan.
Perusahaan yang bergerak dalam bidang pengelolahan tepung kelapa ini, sementara waktu diberhentikan aktivitas produksinya akibat masalah limbah yang sempat dikeluhkan warga sekitar.
Saat ini perusahaan tengah melakukan pembenahan akan limbahnya. Tak main-main, perusahaan kemudian mendatangkan ahli limbah dari Sri Lanka, Priyan Suriyaarachchi Director Environmental Egineering di perusahaan Industrial Solutions Lanka pvt ltd, Kamis (22/05/25).
Kedatangan ahli limbah dari Sri Lanka ini, sebagai bentuk komitmen perusahaan untuk pembenahan pengelolaan limbah.
“Perusahaan saat ini kami tutup aktivitasnya sambil menunggu kelengkapan berkas berkas perijinan. Sementara hari ini, kami mendatangkan salah satu ahli limbah dari Sri Lanka untuk memantau pengelolahan limbah kami,” kata Dany karundeng Asisten Manager PT KJL.
Ahli limbah dari Sri Lanka ini, memiliki pengalaman dalam pengelolaan limbah kelapa, bahkan beberapa perusahaan di Kabupaten Minahasa Selatan sendiri, sering mendapat kunjungan dari beberapa ahli limbah asal Sri Langka untuk berbagi pengetahuan dan praktik terbaik dalam pengelolaan limbah.
Karundeng berharap, Kunjungan ahli limbah di perusahaan, agar perusahaan bisa mengetahui lebih jelas mekanisme pengelolaan limbah kelapa yang berkelanjutan dan memberikan solusi untuk mengolah limbah menjadi produk yang lebih bermanfaat.
“Kita tau, bahwa Sri Lanka sendiri merupakan salah satu negara produsen kelapa terbesar di dunia dan memiliki pengalaman dalam pengelolaan limbah kelapa, sehingga jasa mereka kami perlukan untuk penanganan limbah ini. Pokoknya kami akan terus akan melakukan pembenahan,” tutup Karundeng.
Saat ini terpantau di dalam perusahaan terlihat sepi. belum ada aktivitas pengelolaan kelapa. (***)