“Jago Drama” Sekda Watania Raport Merah

Sekretaris Daerah (Sekda) Minahasa Lynda Watania.

MINAHASA,

Buntut dari gunjang ganjing terkait serah terima Jabatan (Sertijab) Bupati Minahasa terus berlanjut.

Berhembus kabar, Sekretaris Daerah (Sekda) Minahasa Lynda Watania mendapat Raport Merah dari Provinsi.

Mantan Penjabat (PJ) Minahasa Noudy Tendean yang secara tegas menyatakan tak diundang dalam paripurna perdana Bupati Terpilih periode 2025-2030, kemudian dibantah oleh Watania.

Dari pengakuan Watania tersebut, muncul berbagai persepsi miring dari berbagai kalangan. Watania dinilai “jago drama”

Apalagi setelah gencarnya pemberitaan Media tentang sertijab abal-abal ke permukaan yang akhirnya kemudian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa melakukan serah terima dadakan di ruang sidang (Rusid) Kantor Bupati Minahasa belum lama ini.

Sertijab yang di klaim Watania di Jakarta itu disebut hanya akal- akalan dia saja untuk menutupi kesalahan pertama yang tidak mengundang Tendean.

“Yang pasti Sekda Minahasa sudah mendapat raport merah, dengan mengesampingkan pejabat dari Kemendagri,” ujar salah satu sumber terpercaya dari pejabat Provinsi Sulawesii Utara (Sulut).

Kata dia, beberapa waktu lalu memang beberapa Sekda Watania melakukan koordinasi dengan Gubernur Sulut, serta Wakil Gubernur. Namun, hal ini tidak bisa menutupi akan kesalahan yang sudah dilakukan dalam pelaksanaan serah terima.

“Semua tergantung atasan untuk penentuan Sekda nantinya di Minahasa. Jabatan ini, bukan hak sepenuhnya atau hak abadi. Tapi, jika sudah tidak sejalan maka pimpinan akan segera melakukan pergantian dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku,” jelasnya.

Dilain pihak, kejadian ini juga terus menuai persepsi miring dari masyarakat. Menurut Daniel Repi Warga Langowan, persoalan ini akan berbuntut panjang. Apalagi mantan PJ Tendean merupakan Putra Daerah Minahasa.

Bisa dikatakan lanjut Repi, NT adalah Putra terbaik, lantaran beliau sudah berkiprah lama ditingkat nasional.

“Kadang kadang loh orang torang yang berkiprah atau memiliki jabatan di pusat. Itu sebenarnya harus dihormati bukan dilecehkan. Dia (Noudy Tendean) punya hati serta gengsi sebagai atasan, makanya langkah Sekda kali ini sudah salah langkah,” tukas Repi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *