Rabies Mengancam, Sudah 4 Warga di Minahasa Meninggal Akibat Gigitan

Foto : Kepala Dinas Kesehatan Minahasa dr.Olviane Rattu

(Imanuel Kaloh/SATUUNTUKSEMUA.ID)

MINAHASA– Angka kasus Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) pada manusia di Kabupaten Minahasa cukup tinggi. Selang pertengahan tahun 2023, terdapat 445 kasus gigitan hewan rabies.

Dinas Kesehatan Minahasa mencatat, dari tiga tahun sebelumnya, angka kasus rabies di Minahasa menembus 1.000 kasus gigitan.

Sejak tahun 2020, terdapat 1.224 GHPR, tahun 2021 ada 1.079 kasus dan ditahun 2022 ada 942 kasus gigitan hewan penular Rabies. Sedangkan dari tiga tahun terakhir itu, sudah terdapat 4 kasus kematian akibat gigitan hewan penular rabies.

Terkait hal ini, Kepala Dinas Kesehatan Minahasa dr Olviane Rattu mengatakan pihaknya tetap melakukan langkah-langkah penanganan terhadap pasien rabies.

“Salah satunya dengan pemberian vaksin rabies kepada pasien yang terinfeksi, serta penanganan medis,” kata dr Olviane di ruang kerjanya, Kamis (2/6/23).

Dijelaskan, kasus gigitan anjing atau Hewan Penular Rabies (HPR) lainnya tak serta merta langsung mendapatkan suntikan Vaksin Anti Rabies (VAR).

“Jadi kita lakukan pemeriksaan dulu, kemudian akan diberikan tindakan medis dan dilihat bisa saja itu gejala lain, dan bukan rabies,” terang dr Olviane.

Meskipun demikian, jika anjing yang menggigit adalah peliharaan yang beresiko rabies, perlu dilakukan observasi selama 14 hari atau dua minggu.

Dia menambahkan, apabila telah digigit, atau dicakar oleh Hewan Penular Rabies (Anjing, kucing dan atau Kera) harap segera datang ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan pertolongan.

“Pasien langsung akan ditangani sesuai dengan SOP penanganan kasus GHPR,” tutup Kadis Kesehatan Minahasa.

Rabies adalah infeksi virus pada otak dan sistem saraf. Virus penyebab rabies umumnya menular ke manusia melalui gigitan hewan. Jika tidak cepat ditangani, rabies dapat menyebabkan kematian.

Rabies merupakan penyakit yang sangat berbahaya. Begitu gejalanya muncul, dapat dipastikan virus rabies sudah menginfeksi otak sehingga kondisi penderita bisa memburuk dengan cepat. *

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *