Gelar Rakerda, Roring Evaluasi Capaian Inovasi Sektor Perkebunan Sulut

Foto : Kadis Perkebunan Sulut Bersama Para OPD Kabupaten/Kota

Peliput : Imanuel Kaloh

Minahasa, SATUUNTUKSEMUA.id- Evaluasi kinerja tahun 2022 menjadi refrensi pelaksanaan rapat kerja (raker) Dinas Perkebunan Daerah (Disbunda) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) tahun 2023, di Tondano, Rabu (15/03).

Raker Forum Perangkat Daerah (FPD) yang dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Kabupaten/Kota Se Sulut ini juga membahas terkait proyeksi pembangunan perkebunan di tahun 2024.

“Tentunya dalam raker merupakan agenda forum koordinasi setiap tahun. Hal ini dilakukan sebagai upaya, melihat pencapaian kinerja, serta menjawab apa yang harus ditingkatkan kedepan, dan apa yang harus dibenahi,”kata Kepala Dinas Perkebunan Sulut Yeittij Roring.

Menurut mantan Kadis Pertanian Minahasa ini, dalam mencapai program yang direncanakan, dibutuhkan komitmen kerja, butuh perencanaan yang tepat. Sehingga diantara jajaran Provinsi dan Kabupaten/Kota, khususnya bagi pelaku-pelaku komoditi perkebunan, dapat mendorong dengan tepat serta memotivasi pelaksanaan program di tahun 2023.

“Perkebunan sulut harus mampu berjalan dengan efektif dan efisien, seperti visi-misi Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw,”tegas Roring.

Ia berharap, dengan evaluasi melalui rakerda, setiap organisasi perangkat daerah(OPD, dapat memberi dampak dan menjadi motivasi bagi para petani, juga para pelaku usaha komoditi perkebunan.

Hal ini juga lanjut Roring, dalam rangka memperoleh hasil yang baik, yang diharapkan bisa menjawab tantangan, bahkan permasalahan yang terjadi khususnya di sektor perkebunan.

“Kita kembalikan kejayaan Sulut sebagai Provinsi julukan nyiur melambai, tentunya harus dibarengi dengan semangat kerja secara bersama-sama,”ujarnya.

Sedangkan dalam mengopotimalkan kebijakan membangun sektor perkebunan di Sulut, pihaknya terus berupaya memotivasi jajarannya untuk lebih giat lagi dalam memberikan motivasi, menemukan inovasi bagi para petani sebagai pelaku pembangunan sektor perkebunan.

Ditambahkan Roring, setiap tahun Pemprov terus memprogramkan perluasan komoditi perkebunan khususnya komoditi kelapa, dan saat ini 28 jenis produk turunan kelapa telah diekspor.

Selain itu, dalam waktu dekat ini juga akan ada sapu lidi yang akan diekspor, sehingga produk turunan kelapa yang akan diekspor menjadi 29 jenis.

“Kami selalu mendorong dan memberi motivasi kepada para petani atau pelaku komoditi untuk membuat inovasi agar dapat meningkatkan pendapatannya,”kuncinya. *

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *