HATHI Sukses Gelar Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) ke-42 di Manado

SATUUNTUKSEMUA.ID – Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI) menggelar Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) ke-42 di Kota Manado, Sulawesi Utara.

PIT tahun ini berlangsung ini berlangsung di gedung Dekanat Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi, Sabtu (18/10/2025).

 

Kegiatan tahunan ini mengangkat tema: “Inovasi Teknologi Pengelolaan SDA Berkelanjutan Menuju Swasembada Air, Pangan dan Energi.”

‎Agenda Nasional ini menjadi wadah para ahli, akademisi, dan praktisi bidang sumber daya air untuk berbagi gagasan dan solusi terkait pengelolaan keairan di Indonesia.

‎Kegiatan di buka oleh Menteri PU diwakili Dirjen SDA Dr. Dwi Purwantoro melalui zoom meeting.

Kepada awak media, Ketua Umum HATHI Bob Arthur Lombogia saat diwawancara menjelaskan, bahwa HATHI dibentuk sebagai organisasi yang mempersatukan berbagai pihak yang berkepentingan dengan pengelolaan sumber daya air di Indonesia.

‎“HATHI ini kita bentuk dengan hati. Tahun 1981 HATHI dibentuk dengan tujuan agar pengelolaan sumber daya air di Indonesia dapat disatukan lewat berbagai stakeholder, bukan hanya oleh pemerintah, tetapi juga akademisi, swasta, dan masyarakat,” ujar Lombogia.

Bob menambahkan, pelaksanaan PIT di Sulut sudah menjadi keputusan demokratis melibatkan semua anggota dalam menentukan lokasi kegiatan berikutnya.

‎“Yang hadir dalam pertemuan ini adalah anggota HATHI yang memiliki hak dan kewajiban menentukan lokasi, biasanya kita saring lima kota dulu, kemudian dipilih satu kota berdasarkan suara anggota dan Manado terpilih,” tuturnya.

Kegiatan ini turut melibatkan 82 universitas di seluruh Indonesia, baik negeri maupun swasta.

Menariknya, dalam PIT ke-42 ini, tercatat 177 makalah ilmiah yang akan dipresentasikan.

‎“Dari ratusan makalah itu, tentu ada yang relevan dan bisa diterapkan di Sulawesi Utara. Dari makalah-makalah itu yang dapat bisa menjadi referensi bagi pemerintah Provinsi Sulawesi Utara sebagai suatu konsep penanganan masalah becana di Sulawesi Utara, terutama terkait masalah kekeringan dan banjir yang juga kita alami di daerah ini,” beber Lombogia.

Sebutnya, hasil dari forum ilmiah ini dapat menjadi referensi pemerintah daerah dalam merumuskan konsep penanganan bencana dan pengelolaan sumber daya air di Sulut.

‎Diketahui, HATHI saat ini memiliki 39 cabang di seluruh Indonesia yang aktif berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam upaya konservasi, pengendalian, dan pemanfaatan sumber daya air.

‎Salah satu program unggulan yang dijalankan adalah ‘HATHI Goes to School’, yaitu program edukasi bagi anak-anak sekolah tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan sumber daya air.

‎“HATHI bukan organisasi eksklusif, tapi inklusif, melalui program ini kami datang ke sekolah-sekolah untuk mengajarkan sejak dini bagaimana menjaga air dan lingkungan. Karena tantangan terbesar bukan mengelola perilaku air, tapi mengelola perilaku manusia,” ucap Lombogia.

Pos terkait