Inilah Alat Ukur yang Digunakan Kementrian ATR/BPN dari Masa ke Masa

Sumber Foto: Humas Kementrian ATR/BPN

JAKARTA, SatuUntukSemua.ID – Tahu kah kamu sebelum memperoleh sertipikat tanah terdapat suatu proses yang fundamental yaitu kegiatan pengukuran tanah.

Dari tahun ke tahun Kementerian ATR/BPN menyediakan alat-alat ukur yang semakin canggih untuk ciptakan data pertanahan yang akurat.

Inilah jenis alat-alat ukur yang digunakan Kementerian ATR/BPN dalam melakukan kegiatan pengukuran tanah melalui infografis berikut;

1. A8 (Produksi 1952–1980)

*Pengertian*

A8 adalah jenis theodolite optik manual produksi Wild Heerbrugg (Swiss), digunakan untuk mengukur sudut horizontal dan vertikal dengan presisi tinggi.

*Karakteristik*

* Instrumen analog manual.
* Akurasi tinggi pada zamannya (±1″).
* Memiliki teleskop dan sistem baca vernier.
* Tidak menggunakan baterai (mekanis sepenuhnya).
* Umumnya digunakan untuk triangulasi dan pengukuran sudut.

2. AM / AM11 (Produksi 1977–1983)

*Pengertian*
Theodolite optik seri AM atau AM11 adalah penerus dari A8 dengan peningkatan pada sistem optik dan akurasi.

*Karakteristik*

* Desain lebih ergonomis dari A8.
* Akurasi ±0,5″ hingga ±1″.
* Lebih ringan dan kokoh.
* Digunakan dalam pemetaan detail dan pekerjaan teknik.

3. AC1 (Produksi 1980–1987)

*Pengertian*
AC1 adalah theodolite yang mulai mengintegrasikan teknologi semi-digital, dengan sistem pembacaan sudut yang lebih efisien.

*Karakteristik*

* Akurasi lebih tinggi (±0,5″).
* Muncul fitur display digital pada sebagian model.
* Lebih efisien dalam pembacaan sudut dibanding versi sebelumnya.

4. A7 (Produksi 1952–1972)

*Pengertian*
A7 adalah theodolite optik klasik, digunakan dalam pekerjaan pemetaan dasar dan triangulasi.

**Karakteristik:**

* Presisi ±2″.
* Teleskop dengan perbesaran tetap.
* Terbuat dari logam berat dan kokoh.

5. Theodolite

*Pengertian*
Alat ukur untuk menentukan sudut horizontal dan vertikal dalam survei tanah.

*Karakteristik*

* Tersedia dalam versi analog dan digital.
* Presisi tinggi.
* Butuh tripod sebagai penyangga.

6. Pita Ukur

*Pengertian*
Alat ukur panjang berupa pita lentur dari baja atau fiberglass.

*Karakteristik*

* Panjang bervariasi (5m – 100m).
* Digunakan untuk pengukuran jarak secara manual.
* Akurasi rendah, tergantung ketegangan dan suhu.

7. Total Station

*Pengertian*
Alat gabungan antara theodolite elektronik dan EDM (Electronic Distance Measurement).

*Karakteristik*

* Mengukur sudut dan jarak secara digital.
* Menyimpan data dalam memori internal.
* Digunakan untuk pemetaan, konstruksi, dan pengukuran detail topografi.

8. GNSS RTK (Real Time Kinematic)

*Pengertian*
Teknologi pengukuran posisi berbasis satelit yang memberikan akurasi sentimeter secara real-time.

*Karakteristik*

* Akurasi tinggi (1–3 cm).
* Memerlukan base station dan rover.
* Cocok untuk pengukuran luas tanah dan pemetaan presisi tinggi.

9. TLS (Terrestrial Laser Scanner)

*Pengertian*
Alat ukur berbasis pemindaian laser yang menghasilkan titik-titik 3D (point cloud).

*Karakteristik*

* Akurasi sangat tinggi.
* Merekam data dalam bentuk 3D.
* Digunakan untuk dokumentasi bangunan, tambang, hingga heritage.

10. UAV VTOL (Vertical Take-Off and Landing)

*Pengertian*
Drone tipe pesawat tetap (fixed-wing) yang dapat lepas landas dan mendarat secara vertikal.

*Karakteristik*

* Cocok untuk area luas.
* Efisiensi tinggi dalam survei udara.
* Mampu terbang dalam waktu lama (hingga 60 menit lebih).

11. UAV Quadcopter

*Pengertian*
Drone dengan empat baling-baling, digunakan dalam pemetaan dan fotogrametri.

*Karakteristik*

* Lebih mudah dikendalikan.
* Cocok untuk area terbatas dan vertikal.
* Durasi terbang lebih singkat (15–30 menit).

Jika Anda ingin, saya juga bisa bantu buatkan **infografis** atau **tabel perbandingan** semua alat ini untuk memudahkan presentasi atau sosialisasi. (***)

Pos terkait